Random Posts

Senin, 28 Mei 2018

CERITA DEWASA BU MINA TETANGGA YANG MONTOK


VIPKIUKIU.COM - EPISODE 8 CERITA SEX SERU HANYA DISINI


Kali ini saya menghadirkan cerita dewasa tentang bu mina tetangga montok ,cerita dewasa yang bercerita tentang permainan dengan tetangga yang paling seru untuk dibaca.

Secara tak sengaja mataku tertuju ke sebuah sumur tetangga yang tinggi dinding penutup kelilingnya hanya sebatas dada orang dewasa. Kulihat seorang wanita sedang membuka baju untuk mandi di sana. Tubuhnya kelihatan putih dan montok.

Setelah kuperhatikan dengan cermat ternyata wanita itu adalah Bu Mina, tetangga selang tiga rumah sebelah barat dari rumahku. Bu Mina adalah istri muda dari seorang pengusaha angkutan. Ia membuka toko kelontong di rumahnya.BANDARQ

Aku mencari posisi yang lebih enak untuk mengintipnya. Kerimbunan daun sawo cukup membantuku agar tidak kelihatan dari arahnya mandi. Sambil mengintip akupun berkhayal bersetubuh dengannya. Dari tempatku mengintip dadanya yang putih dan montok kelihatan jelas sekali. Begitulah kalau aku tidak ada kegiatan di sore hari maka aku akan memanjat pohon sawo di belakang rumah dan menunggu Bu Mina mandi.

Bu Mina ini orangnya ramah dan supel (nantinya baru aku tahu kalau dia memang benar-benar supel alias suka peler). Kadang kalau aku duduk-duduk di depan tokonya ia menyapaku duluan. Asalnya sebenarnya dari pelosok, namun tidak kelihatan kampungan. Kukira nama sebenarnya Minah. Setelah kawin dengan Pak Yos dipanggil Bu Mina. Umurnya waktu itu kurang lebih tiga puluh tahun. Badannya sedikit gemuk tapi kulitnya kelihatan kencang. Ia paling sering pakai kain dan kebaya. Kalau sudah pakai kain dan kebaya, pantatnya yang besar kelihatan menantang dan bergoyang-goyang kalau sedang berjalan. Belahan buah dadanya terlihat sangat menggiurkan dan mengundang lirikan mata laki-laki.

Sampai ketika aku kuliah dan sedang liburan semester di kampung. Malamnya sekitar jam sembilan malam aku singgah ke toko Bu Mina untuk membeli sesuatu.

“Eh Mas Anto. Kapan datangnya dan libur berapa hari? Oleh-olehnya mana?” ia memberondongku dengan sejumlah pertanyaan. Tangannya diulurkan dan tentu saja kusambut dengan hangat.
“Tadi siang, dua minggu, pakaian kotor. Ibu mau?” jawabku taktis dan efisien menjawab semua pertanyaannya.
“Ihh.. Masa sih pacarnya kok cuma dibawain pakaian kotor,” katanya menggodaku.

Dadaku berdesir. Pacarnya?

“Beli apa Mas?”
“Enngghh, beli sabun dan shampoo”.
“Lho belum mandi toh?”
“Sudah, untuk besok pagi”.
“Lho baru datang tadi, besok pagi kok sudah mandi basah,” godanya makin berani.
“Ya, siapa tahu nanti malam mimpi basah, jadi paginya mandi basah,” kataku. Kepalang basah kubalas godaannya tadi. Pokoknya basah.. Sah.. Sah.

Bu Mina masuk ke dalam tokonya. Pantatnya masih saja kelihatan besar dan padat di balik dasternya. Aku mengikutinya, sambil melihat-lihat barangkali ada barang lain yang tiba-tiba teringat untuk kubeli.

“Ini sabun dan ini shampoonya. Eh nanti malam mimpi basah sama saya saja ya!” katanya berbisik sambil tersenyum.ADUQ

Kalau begini caranya nanti malam aku bisa benar-benar mimpi basah. Aku hanya diam saja dan menerima sabun dan shampoo tadi. Ketika memberikan belanjaanku ia seolah-olah memalingkan mukanya ke arah TV dan seperti tanpa sengaja telapak tangannya mengusap lenganku.

“Eh maaf Mas. Habisnya acara di TV bikin penasaran saja”.
“Berapa Bu semuanya?” tanyaku sambil mengangsurkan selembar uang dua puluh ribuan.
“Ah, nggak usah Mas. Lagian uangnya besar begini nggak ada kembaliannya”. Ia menolak uangku. Aku jadi tidak enak.
“Ya sudah Bu, saya utang dulu. Besok saja sekalian saya bayar” kataku.
“Bayar pakai yang lain saja gimana Mas?”

Aku garuk-garuk kepala kebingungan sambil meninggalkan tokonya. Karena masih lelah aku segera tertidur dan bangun agak kesiangan. Adik kecilku berdiri tegak, pertanda metabolisme dan kondisi tubuh masih fit.

Setelah menyelesaikan ritual pagi hari, 3M, mandi, modol dan makan, aku berniat untuk jalan-jalan ke tempat Tina teman masa SD-ku (Aku Oase Para Wanita Bersuami 5: Tina). Kali-kali aja aku dapat jatah untuk sekedar kissing, necking dan petting. Tapi tiba-tiba aku ingat dari informasi yang kudapat tadi malam Tina sedang ke luar kota. Akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan ke pasar saja.

Sampai di pasar aku berputar-putar di los pakaian. Aku terkejut ketika tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang.

“Cari apa Mas Anto?”

Aku menoleh ke belakang dan ternyata Bu Mina yang ada di belakangku. Ia mengenakan blouse putih tipis dengan celana panjang warna biru. BH-nya yang juga berwarna biru membayang di balik baju tipisnya.DOMINO99

“Ibu bikin kaget saja. Tadinya pengen beli tas tapi nggak ada yang cocok. Maksudnya nggak ada yang cocok harganya, kalau modelnya sih banyak yang cocok,” kataku.
“Oh gitu. Gimana kalau kita jalan-jalan ke Malioboro atau Shoping Centre kali-kali aja ada yang cocok. Kebetulan aku juga lagi cari kain batik untuk Bapaknya. Ayolah mumpung masih pagi,” katanya sambil menarik tanganku. Aku tak bisa menolaknya.

Dua jam kemudian kami tiba di Jalan Malioboro. Kami masuk ke sebuah toko dan melihat-lihat tas pakaian. Harganya memang murah dan modelnya bagus. Cuma aku memang tadinya juga cuma mau lihat-lihat saja, belum mau beli.

Ketika masuk ke dalam toko kain, Bu Mina menggandeng lenganku dengan mesra. Aku jadi agak jengah juga. Akhirnya Bu Mina membeli dua potong kain batik. Satu untuk suaminya dan satu lagi untukku. Setelah itu kami makan.

Selesai makan aku sudah bersiap untuk pulang, tapi Bu Mina masih saja duduk di kursinya. Ia menatapku sambil tersenyum.

“Eh, ngomong-ngomong tadi pagi jadi keramas nih?” ia mulai menggodaku lagi.
“Iya,” jawabku singkat.
“Kalau.. Mmhh siang-siang gini keramas lagi mau nggak?” tanyanya sambil memegang telapak tanganku.
“Kalau tadi malam kamu mimpi basah, sekarang ngerasain yang sebenarnya mau nggak?” sambungnya.

Aku hampir terjatuh dari kursiku. Sebenarnya tentu saja inilah yang kuharapkan, tapi untuk membuatnya penasaran aku hanya berdiam saja.

“Ayolah!” rayunya.

Akhirnya aku berdiri dan berjalan keluar dari restoran. Bu Mina memegang tanganku dan menarikku berjalan ke arah sebuah becak yang sedang mangkal.

“Pasar Kembang, Pak!” katanya pada tukang becak.
“Kenapa nggak ke Kaliurang saja,” protesku.
“Kejauhan, waktu kita sedikit,” jawabnya pasti.

Sampai di depan sebuah hotel yang cukup bagus di dekat pintu belakang Stasiun Tugu ia memberi kode kepada tukang becak untuk menepi.

Kami segera masuk ke dalam hotel. Setelah menyelesaikan urusan di resepsionis kami masuk ke dalam kamar. Sebuah kamar yang lumayan bagus dengan sebuah ranjang besar yang empuk. Lantainya dilapis dengan permadani yang agak tebal.

Begitu pintu kamar tertutup, Bu Mina langsung memelukku. Bu Mina menyapukan bibirnya ke bibirku dengan lembut. Aku belum membalasnya. Ia kemudian mengulangi dan melumat bibirku. Terasa lembut dan nikmat sekali bibirnya. Lama kelamaan ciumanku berubah menjadi lumatan ganas.

Lidahnya mendorong lidahku dan menyelusuri langit-langit mulutku. Aku membalasnya, kudorong lidahnya, dia menyedot lidahku. Rupanya Bu Mina sangat lihai dalam berciuman. Kadang kepalanya dimiringkan sehingga mulut kami bisa saling menyedot. Suara kecipak perpaduan bibir kami mulai terdengar.CAPSASUSUN

“Lepas bajunya dulu, To!” ia menyuruhku.

Kulepas baju, celana panjang dan sekaligus celana dalamku dalam sekali gerakan. Dadaku yang bidang dan berbulu lebat membuatnya berdecak kagum. Kejantananku langsung mencuat keluar dan perlahan-lahan terancung dalam kondisi lurus, bahkan sedikit mengacung ke atas.

Kepala penisku kelihatan kemerahan dan mengkilat karena dari lubangnya sudah mulai keluar cairan bening agak kental dan lengket. Diusapnya lubang kejantananku dengan ibu jarinya dan diratakannya cairan bening yang keluar tadi di atas kepalanya sehingga kini semakin mengkilat. Diusap-usapnya kepala penisku sampai membesar maksimal.

Bu Mina melepaskan pelukannya. Dengan gerakan pelan dan gemulai ia melepas blus, celana panjang dan akhirnya celana dalamnya. Tangannya membuka kancing bra-nya dan sebentar ia sudah dalam keadaan bugil. Tubuhnya yang montok dengan sedikit lemak di bagian perutnya. Gunung kembarnya dengan puncaknya yang kemerahan yang menggantung bebas. Kini kami berdua sama-sama dalam keadaan polos tanpa selembar benang pun. Selang beberapa menit kemudian Bu Mina berkata di telingaku dengan lirih..

“Kita ke ranjang.. Sa.. Yang..”.

Aku langsung menyergapnya dan mengulum bibirnya, dan dia membalasnya dengan sangat liar, kemudian aku merasa penisku semakin tegak dan terasa lebih keras dari biasanya. Aku berbaring di ranjang dan Bu Mina merangkak di atasku. Dadanya disodorkan ke mulutku dan dengan rakus kusedot dan kujilati buah dadanya. Tangan dan mulutnya menarik-narik bulu dadaku dengan lembut. Sekali waktu dia menarik dengan keras. Aku terpekik..

“Ouuw.. Sakit Bu..”.
“Aku gemas melihat dadamu”.

Dia terus memintaku meremas-remas payudaranya dan menghisap putingnya secara bergantian. Lalu dia mulai menjilati tubuhku dari mulai leher perlahan-lahan turun kebawah dan berhenti disekitar paha. Dia juga menjilati biji zakarku.

“Agh.. Ugh.. Ouhh.. Enak Bu.. Ugh..!!” desahku.

Bu Mina menggigit pahaku di bagian dalam dekat pangkal paha seolah-olah mengingatkan ini bukanlah sekedar mimpi basah tetapi kenyataan yang benar-benar sedang terjadi. Bu Mina terus melanjutkan aksinya, kini dia jongkok di atas pahaku.

Tangannya meremas kejantananku dan menggoyangkannya sebentar. Digesekkannya kepala kejantananku pada bibir vaginanya, kemudian ia menurunkan pantatnya. Kepalaku sudah tertelan dalam vaginanya. Terasa vaginanya berair. Dengan pelan pantatnya bergerak turun sambil memutar-mutar. Kejantananku terasa ngilu dibuatnya.

“Ibu masukin ya. Ayo To..!! Angkat ke atas..,.. Tunggu sebentar!” ia memberi komando.

Diganjalnya pantatku dengan bantal, kuangkat pantatku sedikit untuk memudahkannya mengganjal pantatku dan kemudian pantatnya semakin turun. Dan dengan perlahan penisku masuk ke dalam sebuah lorong hangat. Aku merasakan penisku dihimpit oleh benda hangat, basah dan berdenyut, sebuah sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa.

“Agh.. Auw.. Ooh.. Nikmat sekali, To!!” rintihnya terbata bata.

Kugerakkan pinggulku memutar berlawanan arah dengan gerakan pingulnya. Dibenamkam penisku dalam dalam sampai terasa tidak bisa masuk lebih dalam lagi, dan Bu Mina menjerit. Tangannya memainkan putingku dan sesekali menjilat dan mengisapnya. Aku menggigit bibir menahan rangsangan. Dia terus menggoyangkan pinggulnya dengan teratur dan makin lama makin cepat.

“Ouchh.. Agh.. Ugh.. Oo.. Yes..!!” desisnya terdengar berulang-ulang.

Aku mempercepat gerakanku mengimbanginya dan makin cepat lagi sampai akhirnya..

“Bu.. Aku.. Mau keluar nih.. Ouw..!!”

Memang kurasakan jepitan vaginanya semakin keras dan kuat sampai sampai penisku terasa ngilu, Bu Mina terus mempercepat gerakannya dan aku mulai merasakan sesuatu akan terjadi pada tubuhku..

Aku.. Bu.. Aku,” aku memberontak.
“Ouhh To.. Aku juga..”.

Kami tahu kalau sebentar lagi akan mencapai puncak. Beberapa detik kemudian cairan kental menyemprot beberapa kali keluar dari kemaluanku. Bu Mina pun menekankan pantat sekerasnya ke arahku sehingga tulang pubisnya menekan biji penisku sampai sakit. Kurasakan semprotannya sangat kuat dan banyak sampai sebagian keluar dari vaginanya.

Setelah membersihkan diri, kami saling berpelukan dan aku masih menikmati sisa sisa kenikmatan tadi dalam keadaan telanjang bulat, hanya ditutup dengan selimut. Napasku mulai normal dan keringatku sudah mengering. Kepala Bu Mina masih berada di dadaku, matanya masih terpejam. Aku merenung sejenak, membayangkan apa yang baru saja terjadi.SAKONG

Kupeluk dia dan kucium belakang telinganya dengan lembut. Ia menggerinjal. Kuremas dadanya dengan lembut.

“Sudahlah To, aku mau istirahat dulu sebentar. Kecuali kalau kau..”

Tanpa menunggu lagi segera kulumat bibir indahnya.

“Hmm.. Kudaku rupanya mengajak berpacu lagi..”.

Kami berciuman lagi, semakin lama kembali semakin liar seiring dengan nafsu kami yang mulai bangkit lagi. Tanpa terasa selimut yang tadinya menutup tubuh kami sudah tersingkap jatuh ke lantai dan tubuh kami berdua kembali tidak tertutup apa-apa lagi.

Bibir kami saling berpagut, hangat. Kulumat bibir Bu Mina itu dengan penuh nafsu. Sekali-sekali kugigit bibirnya dan kumainkan lidahku di atas langit-langit mulutnya. Nafsu sudah menguasai kami berdua.

Kami semakin tenggelam dalam birahi. Kini leher jenjang Bu Mina menjadi sasaran berikutnya. Kuciumi dan kujilati sepuasnya. Hampir saja kugigit lehernya itu, kalau tidak diingatkan oleh Bu Mina.

“Jangan To.. Nanti kelihatan orang”, bisiknya.

Kupandangi tubuh indah itu sesaat. Lidahku tahu-tahu sudah memainkan puting payudara yang berwarna coklat muda dan keras itu. Pelan-pelan kaki kanannya ku angkat dan kuletakkan di atas perutku.

Dalam posisi telentang berdampingan jari kiriku memainkan bulu-bulu halus di sekitar vaginanya, kemudian merambat menggesek-gesek lipatan pahanya. Pinggangnya terangkat dan bergerak-gerak tidak beraturan. Kudengar Bu Mina melenguh-lenguh tanda terangsang.

“Ahh.. Ouuhgh.. Sedaap.. Sshh.. Nikkmaatt.. Terusskan..”.

Kakinya kuturunkan dan dengan penuh nafsu serangan kuteruskan. Lidahku sudah berada di lipatan pahanya, menggantikan jariku tadi. Kudekatkan hidungku ke sela pahanya. Sekilas tercium bau segar yang khas.

Akhirnya kuserang bibir vaginanya yang sudah mulai basah. Kujilat-jilat sambil sesekali menjepit bagian dalam bibir vaginanya itu dengan kedua bibirku. Dengan sentuhan ringan tanganku sesekali memainkan daging kecil sebesar biji kacang tanah. Rupanya seranganku membuahkan hasil. Bu Mina bergetar keras dan mulai meracau.

“Hmm.. Sshh.. Ngghh.. Akhh. Aku juga mau To, berputar.. Berputar”.

Tangannya kemudian memegang kepalaku, meraih pinggang dan menangkap kakiku dan memutarnya ke arah mukanya. Kuikuti saja kemauannya.

Kami berbaring berlawanan arah. Aku tengkurap diatas tubuhnya. Selangkanganku berada di atas mulutnya dan sebaliknya sambil kami terus melakukan stimulasi di sekitar paha. Ia langsung melahap penisku sampai habis. Diisap-isap, dikocok-kocok dan dijilati sampai puas. Gantian aku yang menggelinjang hebat.

“Mmhh.. Srup.. Srup..”.

Penisku dihisap-hisap dan dijilati sampai badanku merinding semua. Ia memberi isyarat agar berubah posisi. Kami berguling ke samping dan kini masih tetap dalam posisi kepalaku pada selangkangannya dan sebaliknya, aku sekarang yang berada di bawah.

Rupanya dengan posisi demikian ia lebih mudah menikmati penisku. Akupun demikian, lebih leluasa untuk menjelajahi selangkangannya. Kami saling merintih dan melenguh memberikan respon terhadap rangsangan yang diterima. Bu Mina menggelinjang penuh kenikmatan ketika kujilat dan kugigit klitorisnya. Tetapi sebaliknya Bu Minapun semakin gencar menyerang penisku dengan tak kalah hebatnya.PLAYPOKER

Kami tetap dalam posisi ini sampai beberapa menit.

Tiba-tiba ia menghentikan serangannya dan duduk di tepi ranjang. Ditariknya tanganku. Kupeluk dari samping dan kemudian ditariknya badanku sehingga kami jatuh ke karpet di lantai dekat ranjangku. Dipeluknya tubuhku dengan eratnya dan dengan gencar menciumiku, sampai aku kesulitan mengambil napas. Suara dari ciuman mulut kami semakin keras.

Sejenak kemudian ia menghentikan gerakannya. Aku mencoba bangkit dan berusaha mengangkatnya kembali ke ranjang. Tapi dia menggigit daun telingaku dan berkata lirih..

“Jangan To.. Tidak usah. Kita coba variasi lain.. Di bawah.. Di karpet saja”.

Aku tidak jadi mengangkatnya dan kembali kurebahkan di atas karpet yang lembut dan empuk. Kutindih tubuhnya dan ia mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar. Kucoba untuk menerobos lubang guanya, meleset, kucoba lagi dan meleset. Kepala penisku sudah masuk dan menyentuh bibir vaginanya. Bu Mina merintih rintih minta agar aku segera memasukkan penisku.

“Masukkan.. To.. Masukin sekarang!”.

Rupanya dia tidak sabar lagi. Ia segera menggenggam batang penisku dan mengarahkan ke vaginanya yang merekah. Begitu seluruh kepala penisku yang besar sudah menerobos masuk ke bibir vaginanya, ia tersentak dan menekan pantatku dengan kedua tangannya.

“Dorong To.. Anto dorong kuat-kuat,” desahnya.

Kudorong pantatku dengan kuat sampai semua batang penisku amblas di dalam liang guanya. Ia berteriak agak kuat, kututup dengan tanganku. Ia menggoyangkan kepalanya ke kanan ke kiri dan melakukan gerakan-gerakan tak beraturan.

“Naikkan sedikit lebih ke atas dan turunkan lagi,” desisnya.

Kuangkat pantatku sedikit naik dan tangannya kemudian memegang pinggangku untuk membantuku melakukan gerakan memompa. Gesekan kulit penisku dengan dinding vaginanya membuat aku mendesis nikmat. Kucium dadanya dan kugigit sampai merah. Ia sudah tidak peduli lagi dengan aksiku, hanya aku saja yang menjaga agar cupangku tidak sampai pada bagian tubuh di luar baju, kelihatan orang nantinya.

Kini aku sudah bisa menikmati dan melakukan gerakan memompa dengan terkendali. Payudaranya kukulum sampai setengahnya dan putingnya kugigit kecil. Kepalanya tersentak menengadah sehingga lehernya yang jenjang terlihat semakin menggairahkan. Kalau mulutku di payudaranya, maka tanganku mengusap pipi dan lehernya, jika mulutku ada di lehernya maka tanganku meremas payudaranya. Ia mengimbangi dengan menggerakkan pinggulnya memutar sehingga penisku terasa seperti tersedot suatu pusaran arus yang kuat.

Kutambah kecepatan permainanku karena akupun merasa sudah mendekati saat-saat terakhir menggapai puncak. Kurasakan darah mengalir deras ke penisku. Kugoyang, kugenjot dan kugoyang terus. Putaran pinggulnya juga dipercepat. Tubuh kami saling merapat. Akhirnya kusemburkan spermaku ke dalam vagina Bu Mina dengan menekan pantatku kuat-kuat sampai menyentuh dinding rahimnya.

“Ouhh Bu Mina.. Oouhh!!”
“To.. Anto.. Tahan sebentar..” Kurasakan dinding rahimnya berdenyut-denyut.
“Sekarang To.. Sekarang ayo tusukkhh!!”

Aku mencapai puncak kenikmatan terlebih dulu dan dalam hitungan sepersekian detik Bu Minapun kemudian mendapatkan orgasmenya. Kulihat ia akan berteriak dan kusumbat dengan mulutku karena akupun rasanya juga akan berteriak sambil memperketat pelukanku. Penisku terus berdenyut-denyut dan kurasakan dinding vaginanyapun juga berdenyut. Kedua kakinya terangkat ke atas dan bergerak-gerak seperti mengayuh sepeda.

Semenit berikutnya kami berpagut mesra. Hingga akhirnya ia mendorong tubuhku ke samping.

“Kamu pintar sekali,” katanya sambil mencubit lenganku.

Akhirnya menjelang sore kami check out dan pulang, sampai di rumah kurang lebih jam lima sore. Kami berjanji tiga hari kemudian untuk berkencan lagi di Kaliurang.

Tiga hari seperti yang dijanjikan pagi-pagi kami sudah ada dalam sebuah kamar di Kaliurang. Kupeluk Bu Mina dari belakang dan kuusap pinggangnya. Kurapatkan tubuhku ke tubuhnya sehingga kejantananku menekan belahan pantatnya. Ia mengenakan baju model kebaya warna hijau dengan kancing di depan dada sampai perut. Celana panjangnya berwarna hitam.

Sambil kupeluk kubawa ia ke jendela sambil melihat puncak Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kejauhan. Kucium tengkuknya dan ia menarik napas panjang..BANDARPOKER

“Hhmmh.. Anto”.

Ia membalikkan badannya. Mukanya sedikit mendongak, bibirnya yang merah merekah setengah terbuka dan semakin mendekat ke bibirku. Kami berciuman dengan lembut namun penuh gairah. Ia merogoh kantung celananya dan mengambil sebutir pil, dan menyuruhku untuk meminumnya.

“To ini diminum dulu agar kita bisa bermain sampai sore”.

Kuambil pil itu dan segera kutelan. Aku sebenarnya tidak terlalu percaya dengan khasiat obat kuat. Kupikir staminaku masih mampu untuk mencapai tiga atau empat puncak, bahkan sampai esok pagi rasanya masih mampu. Namun untuk menyenangkannya dan kupikir tidak ada salahnya untuk mencoba khasiat obat ini.

Kubuka kancing baju model kebayanya di depan dadanya dengan gigiku dan kemudian tanganku melanjutkan untuk membukanya. Dadanya yang terbuka berwarna putih mulus terlihat kontras dengan bra berwarna merah yang masih menutup payudaranya. Kucium bahunya, kumainkan tali bra-nya. Ia memelukku dan mengusapkan pipinya di kepalaku. Mulutnya menjilati lubang telingaku dan membisikkan kata-kata penuh gairah..

“Ouhh Anto.. Hari ini akan menjadi hari panjang yang melelahkan. Kita akan menikmatinya sepenuhnya.. Ouhh!”

Kucium dan kugigit bagian dada di antara dua gundukan daging payudaranya. Kulitnya memerah karena bekas gigitanku tadi. Ia tidak mencegahku untuk mencupangnya, bahkan ia memintaku untuk melakukannya lagi.

“Anto.. Berikan lagi gigitanmu. Cupang aku.. Aoouhh!”

Kubuka bajunya kemudian bajuku sendiri dengan posisi tetap berciuman dan berpelukan. Kudorong tubuhnya ke ranjang dan kutindih tubuhnya. Bibirku menyusuri bahunya melepas tali bra-nya lewat tangannya bergantian kanan kiri, kubiarkan bra-nya masih menutup dadanya karena pengait dipunggungnya belum kubuka. Kembali bahunya yang sudah terbuka kucium dan kugigit sampai memerah.

Aku bergerak memutar sehingga berada di belakangnya. Kulepas pengait bra-nya, dan kutarik dengan gigitanku. Kini dadanya terbuka polos. Dari belakangnya, tanganku meremas pantatnya dan menciumi punggungnya yang putih. Tanganku meremas buah dadanya yang kencang. Kuciumi leher dan belakang telinganya, kemudian kugesekkan pipi kananku ke pipi kirinya.

Sambil kucium punggungnya kini tanganku melepas celananya dan celana dalamnya sekaligus. Tak lama celana dan celana dalamkupun sudah melayang. Aku tetap menciuminya sambil berbaring miring di belakangnya. Kugigit punggungnya dan terus menyusuri sekujur punggungnya ke bawah. Tanganku mengusap pantatnya dan buah pantatnya kugigit pelan. Bu Mina menggelinjang.

Ia berbalik dengan posisi dadanya di depan mukaku. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan digesekkannya di ujung hidungku dan segera kutangkap dengan bibirku. Mulutku bergerak ke bawah perutnya, ia membuka pahanya agar memudahkan aksiku. Aku hanya menggesekkan hidungku ke bibir vaginanya. Aku tidak ingin merangsangnya dengan mulutku. Kepalaku bergerak ke atas dan menciumi ketiaknya yang terbuka, karena tangannya berada di atas kepala sambil meremas bantal.

Kami berguling sedikit dan sebentar kemudian ia sudah berada di atasku. Bibirnya lincah menyusuri wajah, bibir dan leherku. Bu Mina mendorong lidahnya jauh ke dalam mulutku, kemudian menggelitik dan memilin lidahku. Kubiarkan Bu Mina yang mengambil inisiatif menyerang. Sesekali lidahku yang membalas mendorong lidahnya. Tanganku meremas-remas payudaranya.

“Auhh, Ayolah Anto.. Terus,” ia merintih pelan.

Kemaluanku mulai menegang dan mengeras. Kukulum payudaranya semuanya masuk ke dalam mulutku, kuhisap dengan kuat, putingnya kumainkan dengan lidahku. Napasnya memburu dengan cepat. Detak jantung kami semakin cepat meningkat.POKER

“Ayo puaskan aku sampai saat-saat terakhir sayang.. Ahh.. Auuh!” Bu Mina mendesis ketika ciumanku berpindah turun ke leher dan daun telinganya.

Tangan kiriku mulai menjalar di pangkal pahanya, kumasukkan jari tengahku ke belahan di tengah selangkangannya dan kugesek-gesekkan ke dinding depan vaginanya.

“Ah sayang. Kamu liar dan nakal”.

Sementara itu tangan kananku meremas halus buah dadanya. Tangannya tak mau kalah memegang, meremas dan mnegocok kejantananku. Dengan ganas aku menciumi seluruh bagian tubuh yang dapat kujangkau. Beberapa saat kemudian ereksiku sudah mendekati maksimal. Kepalanya berdenyut menantang lawan di depannya.

Jari tengah kiriku kugerakkan lebih cepat dan tubuhnya kemudian meliuk-liuk menahan kenikmatan. Pinggulnya naik dan berputar-putar. Tangan kananku memelintir puting payudara kirinya dan dan mulutku kini menggigit puting kanannya. Sementara jari kiriku tetap mengocok lubang vaginanya. Semakin cepat kocokanku, semakin cepat pula gerakan pantat dan pinggulnya.

Permainan tangan kiriku kuhentikan dan kuarahkan kejantananku untuk memasuki liang vaginanya. Sebentar kemudian dengan mudah aku sudah menembus guanya yang panas. Pinggulku kugerakkan naik turun dan ia mengimbangi dengan memutar pinggulnya dan menaik turunkan pantatnya. Harumnya parfum yang dipakainya sangat membantuku untuk rileks namun juga sangat menimbulkan gairah. Kakinya menjepit pahaku dan kadang dikangkangkan lebar-lebar. Kuciumi leher dan dadanya. Beberapa kali kugigit sampai meninggalkan bekas kemerahan.

Kucabut penisku dan kubalikkan tubuhnya, ia mengerti maksudku. Ia mengambil posisi nungging dan menaikkan pantatnya yang memang masih kencang. Kuposisikan diriku di belakang pantatnya. Diraihnya penisku dan segera diarahkan untuk menerjang guanya kembali. Kuterjang vaginanya dengan kocokan lembut. Tanganku memegang pantatnya dan membantu menggerakkan pantatnya maju mundur.BANDAR66

Ia mulai menggelinjang dan mengejang lembut, kedua tangannya mencengkeram dan meremas sprei.

“Ouhh.. Sudah To.. Kita..” ia merintih ketika pantatku kugerakkan ke belakang sampai penisku hampir terlepas dan kumajukan dengan cepat. Kuulangi beberapa kali lagi dan iapun menekankan kepalanya miring di atas bed.
“To.. Kita kembali posisi.. Kita.. Aku..” ia menjerit dengan kata-kata yang tidak jelas.

Ia memintaku untuk kembali dalam posisi semula. Kembali kucabut penisku dan segera kurebahkan kembali dalam posisi konvensional. Aku tahu ia, dan aku juga, hampir mengakhiri babak pertama ini. Kami bergerak berputar-putar. Setiap kutatap mukanya yang mengairahkan, maka akupun terpacu untuk membagi kenikmatan yang lebih kepadanya.

Bunyi desah napas dan erangan kami semakin sering dan kuat, memenuhi seluruh sudut kamar. Vaginanya kugenjot semakin cepat dan kuangkat kaki kirinya dan kulipat sehingga lututnya menempel di perutnya. Dengan satu kaki terangkat dan satu lagi dikangkangkannya lebar-lebar ia semakin meracau..

“Ouahh.. Uuhh!”.

Dinding vaginanya mulai berdenyut dan akupun sudah mencapai sebuah titik dimana aku tidak bisa kembali lagi dan harus kuraih puncak itu. Kakinya yang tadi kulipat kukembalikan lagi dan segera kedua pahanya menjepit pinggangku.

“Sekarang Bu Min.. Naahh.. Aku mau kell.. Lluu.. Arr.. Ghh,” aku menggeram keras. Pinggulnya naik menjemput kejantananku. Kutekankan kejantananku dalam-dalam di vaginanya.
“Ouhh Anto.. Aku juga samm.. Paaiihh!” ia pun memekik kecil.

Giginya dibenamkan di bahuku sampai membekas. Jepitan kakinya semakin ketat dan denyutan di vaginanya terasa meremas penisku. Ditekan-tekannya pantatku ke bawah dengan betisnya. Setelah beberapa saat kami sama-sama terkulai lemas

Udara sejuk Kaliurang yang bertiup dari luar kamar sangat membantuku untuk mengembalikan tenaga. Bu Mina masih mengusap dan mempermainkan bulu dadaku. Ia berbaring miring di sebelahku dengan kaki kananya membelit kakiku. Kupeluk bahunya dan kuusap-usap dengan lembut.

“Aku tidak ingin hari ini berlalu dengan cepat. Aku masih ingin bersamamu berbagi kenikmatan,” katanya sambil mengecup lenganku.

Setelah beberapa saat kemudian, maka napas dan detak jantung kami pun kembali normal. Setelah mengobrol dan bercanda, sejam kemudian Bu Mina sudah merengek minta untuk masuk babak berikutnya. Aku masih menatap dan menikmati pemandangan tubuh aduhai yang sedang dalam keadaan telanjang telentang di sampingku.

Ia naik ke atas tubuhku dan mencium bibir, leher dan telingaku. Mulutku menghisap kedua payudaranya, kugigit putingnya bergantian. Ia hanya melenguh dan gairah kami berdua pun mulai timbul.

Tangannya menyusup di sela pahaku, kemudian mengelus, meremas dan mengocok penisku. Pantatku sesekali kunaikkan dan menahan napas. Bibirnya mengarah ke leherku, mengecup, menjilatinya. Napasnya dihembuskan dengan kuat ke dalam lubang telingaku. Kini dia mulai menjilati putingku dan tangannya mengusap bulu dadaku kemudian menjalar sampai ke pinggangku. Aku semakin terbuai kenikmatan. Kupeluk dan kuusap pungungnya dengan kuat.

Tangan kiriku dibawanya ke celah antara dua pahanya. Jari tengahku masuk, mengusap dan menekan bagian depan dinding vaginanya dan bersama ibu jari menjepit dan memilin sebuah tonjolan daging sebesar kacang. Setiapkali aku mengusap dan memilinnya Bu Mina mendesis keras..

“Sshh.. Ouhh.. Sshhss”

Ia melepaskan tanganku dari selangkangannya. Mulutnya bergerak ke bawah, menjilati perutku. Tangannya masih mempermainkan penisku, bibirnya terus menyusuri perut dan pinggangku, semakin ke bawah dan kemudian mengecup kepala penisku. Lidahnya membelah masuk ke lubang kencingku. Aku merasa seperti disengat ribuan lebah dan secara refleks mengencangkan ototku. Dua buah telur yang menggantung di bawahnya kemudian diisapnya. Aku hanya menahan napasku setiap ia mengisap telurku.

Bu Mina kembali bergerak ke atas, tangannya masih memegang dan mengusap kejantananku yang telah berdiri tegak. Kembali kami berciuman. Buah dadanya kuremas dan putingnya kupilin dengan jariku sehingga dia mendesis perlahan dengan suara merintih..

“Sshh hhiihh.. Sshh.. Ngghh..”

Perlahan-lahan diturunkankan pantatnya sambil memutar-mutarkannya. Kepala penisku dipegang dengan jemarinya, kemudian digesek-gesekkan di mulut vaginanya. Terasa sudah mulai lembab karena cairan dinding vaginanya. Dia mengarahkan kejantananku untuk masuk ke dalam vaginanya. Ketika sudah menyentuh bibir guanya, maka ditekannya pantatnya perlahan. Akupun menaikkan pantatku menyambutnya. Bu Mina merenggangkan kedua pahanya dan segera kepala penisku sudah mulai menyusup di bibir vaginanya.

“Ayolah Bu Mina.. Dorong.. Akan kusambut dari bawah..!!”

Bu Mina semakin menekan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong nikmatnya.

“Ouhh.. Bu Mina,” desahku setengah berteriak.

Bu Mina bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya maka penisku seperti tersedot sebuah tabung vakum. Bu Mina mulai mempercepat gerakannya, namun kupegang dan kutahan pantatnya, kemudian aku yang mengatur kecepatan gerakan pantatku dari bawah dengan perlahan. Bu Mina membuat denyutan-denyutan di dalam lubang vaginanya.

“Bu Mina.. Pelan saja. Kita nikmati saat-saat ini” desisku sambil mencium dadanya.

Aku ingin mengiringinya berlayar mengarungi samudra percintaan. Kami saling menjepit sebelah kaki dengan dua kaki kami. Kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan dua kakinya. Dalam posisi ini ditambah dengan denyutan pada kemaluan kami masing-masing terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan di dadaku dan mengecup putingku.

Tanganku menarik rambutnya ke belakang sampai kepalanya terangkat. Kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilat dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama.

Bu Mina kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban namun disertai dengan denyutan pada dinding vaginanya. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku terbenam dalam-dalam menyentuh dinding rahimnya.SAKONGONLINE

Ia menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakkan pantatnya maju mundur sambil menekan ke bawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang kuat namun lunak. Semakin lama-semakin cepat ia mengerakkan pantatnya, namun tidak ada kasar atau menghentak-hentak. Aliran darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat di sekujur tubuhku.

“Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisnya pun semakin sering.

Aku tahu sekarang bahwa ia pun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku.

“Anto.. Sebentar lagi kita akan sampaiihh.. Ouhh!”

Desiran dan aliran di saluran kencingku makin kencang. Aku bangkit dan duduk memangku Bu Mina. Penisku kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot antara buah zakar dan anusku. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerkan maju mundurnya. Ia sedikit mengangkat lututnya dan berteriak keras.

“Antoo oohh.. Ayo.. Berikan aku..”
“Bu Mina.. Sekarang.. Kuberi..!”

Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahuku dan mendesah..

“Anto.. Sekarang sayangku.. Sekarang.. Hhuuaahh!”

Ia kini memekik kecil. Pantatnya menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Aku menahan tekanan pantatnya dengan menaikkan pinggulku. Bibirnya menciumiku dengan ciuman ganas dan sebuah gigitan pada bahuku. Satu aliran yang sangat kuat membersit lewat lubang meriamku. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kutekankan kepalanya di dadaku. Napas yang putus-putus terdengar dan setelah sebuah tarikan napas panjang ia terkulai lemas di atas tubuhku. Keadaan menjadi sunyi.POKERONLINE

*****

Hari itu masih kami isi dengan dua kali percumbuan yang panjang. Percumbuan terakhir berlangsung dengan foreplay yang lama dan sejam kemudian kami mengejang dan mengerang bersama. Kami berendam air panas di bath tub dengan berpelukan dan saling meremas jari.

Bu Mina memintaku untuk pulang esok pagi, namun kutolak dengan alasan besok pagi ada urusan ke kecamatan. Hmmhh, Bu Mina yang supel!!
SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA SE ASIA (VIPKIUKIU.COM)



CERITA SEX NGENTOT IBU TETANGGAKU

VIPKIUKIU.COM - EPISODE 7 CERITA SEX SERU HANYA DI SINI
IBU TETANGGAKU YANG HOT (VIPKIUKIU.COM)

Setiap sabtu malam minggu aku punya kebiasaan main catur di rumah tetanggaku. Catur adalah salah satu dari sekian banyak hobiku selain olahraga, membaca, otak-atik elektronik dan bercocok tanam. Aku biasanya main catur dengan tetanggaku, seorang bujangan yang rumahnya tak jauh dari rumahku. Tetanggaku itu tinggal hanya dengan ibunya saja. Kakak perempuannya sudah menikah, dan tinggal dengan suaminya di lain kota.

Hubunganku dengan sahabatku terjalin sangat akrab, juga dengan ibunya. Kami saling menghormati satu sama lain, meskipun beda usiaku dengan sang ibu hanya 5 tahun, dia 5 tahun lebih tua dariku saat itu. Hingga terjadilah peristiwa itu, yang tak pernah kusangka-sangka sebelumnya. Peristiwa yang akhirnya mengubah diriku 180 derajat.

Seperti pada sabtu sebelumnya, aku bermaksud main ke rumahnya buat caturan. Kupamit pada istriku dan segera bergegas ke rumahnya. Udara malam itu memang dingin sekali akibat hujan lebat selama 2 jam yang terjadi sore tadi. Singkat kata aku sudah berada di pintu rumahnya. Kuketuk pintunya, dan tak lama pintu itu terbuka. Ternyata si ibu yang membukanya.

“Oh Ibu, ada Barinya bu?” tanyaku ramah.

“Nak Surya? oh Barinya lagi pergi tuh…” jawab si ibu sama ramahnya.

“Ke mana, Bu?”

“Ke pesta pernikahan teman SMUnya. Baru aja dia jalan…”

“Oh gitu ya?” sahutku. “Kalau gitu, saya pamit aja deh…”

“Oh, kenapa buru-buru, kan Nak Surya baru sampai?”

“Ah, nggak. Kalau Bari nggak ada, saya pamit aja deh…”

“Ah, jangan terburu-buru begitu. Temani Ibu ya?”

Walau agak heran dengan permintaannya, aku akhirnya menurut juga. Kuikuti dia masuk. Kamipun tak lama asyik berbincang-bincang di ruang tamunya. Hingga akhirnya si ibu menawariku kopi.

“Oh iya, Nak. Keasyikan ngobrol jadi lupa nawari minum. Sebentar saya siapkan dulu ya…”

“Ah, Ibu. Nggak usah repot-repot…”

“Ah, nggak kok. Masa repot?” kata si ibu sambil tersenyum ramah. Setelah itu, dia segera beranjak ke dapur.

Sambil menunggu, kuambil koran terbitan hari ini yang tergeletak di meja tamu lalu kubaca-baca. Sedang asyik kubaca koran itu, tiba-tiba si ibu memanggil dari dapur.

“Nak… Nak, bisa saya minta tolong?”

“Oh, ada apa, Bu?”

Spontan aku segera beranjak dari sofa itu dan langsung menghampirinya. Ternyata kompor gas si ibu agak macet dan dia memintaku membetulkannya. Pas sedang membetulkannya, tak sengaja aku melihat ke arah gundukan payudara si ibu. Saat itu si ibu sedang membungkuk memperhatikanku yang sedang sibuk mengutak-atik kompor gasnya yang macet. Apalagi si ibu hanya mengenakan daster yang belahan dadanya agak rendah.BANDARQ

Aku langsung terpana melihatnya. Selain besar, payudaranya juga tampak ranum dan kenyal. Tak kusangka perempuan ini masih memiliki payudara seindah itu di usianya yang tak muda lagi. Pemandangan indah itu membuat Kontolku mulai tegak membesar dari balik celana jeans yang kukenakan tanpa kusadari. Aku begitu terangsang melihat keindahan payudara si ibu.

Si ibu yang semula perhatiannya ke pekerjaanku, tak urung kaget juga melihat perubahan ukuran Kontolku. Tapi anehnya, dia tak juga merubah posisinya. Sepertinya dia sih tahu aku terangsang dengan kemolekan payudaranya tapi dia tampak cuek saja, pura-pura tak tahu. Akhirnya setelah berusaha sekuat tenaga mengendalikan malu sekaligus mengendalikan Kontolku supaya tak semakin membesar ukurannya, selesai juga masalah kompor itu.ADUQ

“Wah, Nak Surya hebat!” pujinya di sampingku.

“Ah, nggak masalah… cuma masalah kecil kok Bu” sahutku.

“Kalau gitu ibu bisa minta tolong lagi?” katanya sambil menatapku nakal dan tersenyum genit.

Walau aku sudah menduga apa yang akan dia minta itu, tak urung hatiku berdebar-debar juga menanti pertanyaannya. Apalagi kulihat dia semakin mendekatkan dirinya ke tubuhku.

“A.. aa… pa Bu?” lidahku mendadak kelu, menyadari betapa dekat wajahnya denganku saat ini.

Sambil mendesah, si ibu berkata parau, “Ibu mau kamu cium ibu…”

Belum sempat menyahut, dia langsung berjinjit, memeluk leherku lalu mencium bibirku. Sejenak aku terkesiap, namun tak lama kemudian kami sudah asyik berciuman di dapur itu. Hilang sudah akal sehatku setelah bibirku bersentuhan dengan bibirnya yang tipis dan indah itu. Sambil asyik berciuman, diraihnya tangan kananku untuk meremasi payudaranya di sebelah kanan, sedangkan diarahkannya tangan kiriku ke pantatnya. Tangankupun langsung bergerak terampil. Keduanya langsung bergerak nakal menjalari payudara dan pantatnya yang ranum dan montok itu.

Si ibu tampak melenguh-lenguh merasakan nakalnya tanganku meremasi payudara dan jari-jariku menyusuri belahan pantatnya. Di lain pihak, tangan si ibu aktif meremasi Kontolku dari luar celanaku, membuat juniorku itu semakin meradang saja ukurannya.CAPSASUSUN

Satu tangannya dia julurkan ke dadaku untuk meremasi puting susuku yang tercetak jelas dari balik kemeja kaus ketat yang kukenakan ini. Ketika nafsu kami semakin memuncak, dituntunnya aku ke ruang keluarganya. Di sana dengan serempak, kami saling melucuti pakaian masing-masing, sehingga tak lama kamipun sudah bugil.

Kupandangi dengan sepenuh nafsu tubuhnya yang bugil itu. Luar biasa! Usia boleh kepala 4, tapi bodinya tak kalah dengan bodi para perempuan yang lebih muda. Tanda-tanda ketuaan memang tak bisa ditutupi, tapi secara garis besar, dia masih sangat menggiurkan bagi para lelaki mana saja yang menatapnya.DOMINO99

Apalagi kalau sudah bugil begini. Bahunya lebar, payudaranya besar, ranum dan mengkal. Tak tampak tanda-tanda melorot seperti payudara para wanita seusianya. Perutnya rata, nyaris tak ada lemaknya. Pinggangnya bundar, pinggulnya montok. Kaki dan betisnya tampak mulus dan kencang. Mungkin si ibu suka olahraga juga nih, makanya bodinya begitu terawat dan indah.

Di lain pihak, si ibu tampak tak kalah kagumnya melihatku telanjang. Maklumlah, hobi olahragaku yang sudah kutekuni sejak SD, membuat fisikku menjadi sangat bugar. Otot-otot kekar nan liat tampak bersembulan di sekujur tubuhku. Membuat banyak wanita sering kelimpungan kalau melihatku telanjang.

“Tubuh Nak Surya keren banget deh… Ibu suka sama lelaki macho kayak Nak Surya ini…” kata si ibu smabil menatapku penuh nafsu. Dia mendekatiku lalu memelukku lagi. Kedua tangannya bergerak liar, meraba-raba bukit dada dan perut simetrisku, lalu bergerak turun ke arah Kontolku. Sesaat kemudian, kami kembali asyik berciuman liar dan saling meremas apa yang bisa kami remas.

Hanya sebentar kami melakukan itu. Berikutnya, kami saling membaringkan diri di atas karpet tebal di ruangan itu. Kami seakan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kami membentuk posisi 69 dan tak lama kami sudah asyik saling menjilati kemaluan lawan mainnya. Si ibu tampak bersemangat mengulum kemaluanku sambil asyik mengocoknya. Sesekali dia ikut menjilat dan meremasi kantung spermaku.PLAYPOKER

Rasanya sangat dahsyat kulumannya. Bahkan kuluman istriku tidak sedahsyat kulumannya. Tampaknya si ibu ini benar-benar sudah lama tidak disentuh lelaki, hingga kulumannya tampak begitu ganas. Di bawah sana, lidah dan jari-jariku tak kalah aktifnya dengan tangan si ibu.

Lidahku bergerak naik-turun sambil menjilati bibir kemaluannya, labia mayoranya dan semua yang ada di sekitarnya. Tangan kiriku asyik meremasi bokongnya, sedangkan jari-jari tangan kananku asyik menusuki lubang memeknya.

Kami terus saling merangsang sambil mendesis-desis penuh kenikmatan. Kami saling mencium, menjilat, meremas, dan menggigit dengan rakusnya. Sampai akhirnya kami sendiripun merasa tidak tahan. Tanpa ada aba-aba sebelumnya, serentak kami berubah posisi.

Si ibu ambil posisi di bawah, sedangkan aku bergerak menindih di atas tubuh moleknya. Sambil tersenyum mesum, dia buka selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang surganya yang sangat indah nan menggiurkan itu. Membuat jakunku naik-turun berulang kali. Tak sabar segera kutuntun Kontolku ke lubang memeknya.

Kugesek-gesekkan sejenak kepala Kontolku di bibir memeknya, sebelum akhirnya kudorong pelan.

“Ssleebb… ssleebbb… bblessshhh…” sedikit demi sedikit Kontolku tertelan liang surganya, menimbulkan sensasi nikmat yang susah digambarkan rasanya. Si ibu sendiri tampak meringis-ringis nikmat merasakan sodokan kemaluanku yang hangat dan keras ini memasuki liang surganya.

Memek si ibu kurasakan masih sempit dan legit. Tidak kalah dengan memek para gadis. Tampaknya si ibu sangat pintar dalam menjaga kemaluannya itu. Membuat batang Kontolku yang ukurannya king size itu tampak agak kesulitan menembusnya.BANDARPOKER

Namun dengan rangsangan terus menerus dariku di titik-titik erotisnya, akhirnya memek si ibu menyerah juga. Lorong yang hangat itu terasa semakin basah seiring meluapnya cairan pelumasnya, akibat rangsangan lidah dan tanganku di payudaranya.

Kontolku terus melaju hingga sampai di bagian terdalam liang surganya. Lalu mulai kupompa dia. Aku bergerak dalam posisi push-up di atasnya. Sementara pantatku bergerak maju-mundur mengebor memeknya. Semakin lama gerak pantatku semakin kupercepat. Membuat jeritan erotis si ibu semakin keras terdengar. Membuatku semakin bersemangat dalam menjajah lubang kemaluannya.

Keringat mulai mengalir deras membasahi tubuh bugil kami. Si ibu tampak menjerit-jerit keenakan dipompa senjataku. Sepasang tangannya meremasi rambutku. Tak jarang tangan-tangan itu aktif mencakari punggungku yang liat ini, membuat sedikit pedih di kulitnya karena kukunya yang agak panjang itu.

Aku sendiri tak mau kalah. Sambil terus memompa Kontolku dalam-dalam, aku asyik mencumbui bibirnya yang seksi. Aku juga gigit-gigit pelan lehernya yang mulus kulitnya itu. Sesekali aku menyusui sepasang payudaranya yang menggiurkan itu secara bergantian. Pantat dan pinggul si ibu tampak bergoyang-goyang liar menyambut sodokan Kontolku, membuatku nyaris gila karena begitu nikmat pengaruhnya di batang Kontolku.SAKONG

Sekitar 15 menit kemudian si ibu keluar. Dia semakin erat memeluk tubuh atletisku yang basah kuyup oleh keringat kami berdua. Kubiarkan dia beristirahat sejenak setelah orgasmenya itu. Kemudian kembali kuserang dia. Kucoba bangkitkan gairahnya lagi dengan meremasi setiap jengkal titik erotisnya.

Tak lama kami sudah asyik berciuman dengan liarnya sambil saling meremas dan meraba. Tak butuh lama untuk membangkitkan gairahnya. Ciuman kami yang liar berhasil membuatnya panas kembali. Ketika aku hendak menggaulinya lagi dengan posisi serupa, dia menggeleng.

Dia berdiri lalu memintaku untuk bercinta lagi di posisi lain. Aku tersenyum mendengar permintaannya itu. Lalu segera kubopong dia ke atas sofa di ruang keluarganya. Di sana kami masih sempat bergelut sebentar sebelum dia bergerak lagi. Dia naik ke atas pangkuanku membelakangiku. Dipegangnya batang Kontolku yang masih perkasa ini ke arah memeknya yang sudah mulai basah kembali, lalu… “blesshhhh….” masuk sudah seluruh batang Kontolku ditelan memeknya.

Pada posisi yang kedua ini, rasa nikmat yang kami rasakan terasa luar biasa. Kemaluanku yang king size ini begitu menikmati pijatan otot-otot memeknya si ibu. Di lain pihak si ibu tak henti-hentinya mendesis kenikmatan. Kepalanya tampak bergoyang-goyang liar merasakan pompaan Kontolku.

Kepala kemaluanku yang besar ini rupanya berhasil sampai di mulut rahimnya, dan memberikan kenikmatan tak terhingga baginya. Turun-naik, keluar-masuk, memompa dan dipompa, menggoyang dan digoyang. Semakin lama semakin liar dan cepat. Sambil memompa, tak henti-hentinya kuremasi payudaranya yang montok itu dari belakang. Seperti tadi, sekitar 15 menit kupompa memeknya, dia keluar lagi untuk yang kedua kalinya.

Sebelum aku keluar, kami sempat bercinta dalam 2 posisi lagi. Kami melakukannya dalam gaya berhadapan dan gaya anjing di sofa itu. Aku berhasil membuatnya keluar sebanyak 2 kali. Masing-masing dalam setiap gaya persetubuhan yang kami lakukan.

10 menit kemudian, setelah lebih dari sejam kami bercinta, jebol juga pertahananku. Kutarik Kontolku keluar dari jepitan memeknya semenit sebelum aku sampai di puncak. Lalu kusemburkan spermaku berkali-kali ke wajah dan payudara si ibu.BANDAR66

Spermaku yang kental dan banyak itu membasahi wajah, leher, payudara dan rambutnya. Dikocoknya batangku, seolah-olah dia tak puas dengan seluruh sperma yang kutumpahkan tadi. Setelahnya, dia raih sperma-sperma itu untuk ditelannya hingga habis. Sisanya dia balurkan ke dada dan kedua puting susuku, untuk dia jilati seperti seorang anak menjilati sisa-sisa es krimnya. Membuatku meringis-ringis kegelian.

Puas bercinta, kami sama terkapar di atas sofa. Kami bercanda sambil sesekali berciuman dan saling meremas. Sesudahnya aku mandi di rumahnya untuk membersihkan tubuhku dari sisa-sisa pergumulan dahsyat tadi, agar tidak ketahuan istriku. Selesai mandi, si ibu membuatkanku teh manis hangat dengan cemilan ringan. Kamipun berbincang-bincang sejenak seperti tidak ada terjadi apa-apa di antara kami.

Begitu kudapannya habis dan aku hendak pamit, si ibu buru-buru mencekal lenganku. Sambil menatapku genit, dia berpesan aku lebih sering-sering mampir ke rumahnya. Aku hanya tersenyum saja mendengar permintaannya itu. Dia lalu mencium bibirku dengan sepenuh perasaan. Dia juga sempat meremas kemaluanku dari balik celana, sebelum dia melepasku di teras rumahnya

Dalam perjalanan ke rumah, aku berkali-kali menghembuskan nafas panjang. Aku tak pernah menyangka akhirnya aku berselingkuh juga. Dengan wanita yang tak kusangka-sangka pula. Tetangga sekaligus ibu sahabat baikku selama ini.

Sebelumnya tak pernah sekalipun aku mengkhianati istriku selama 15 tahun pernikahan kami. Banyak wanita di luar sana yang begitu menarik, namun tak sedetikpun aku tertarik untuk berselingkuh dengan mereka. Apalagi istriku juga termasuk wanita yang pandai memuaskanku di atas ranjang.POKER

Kali ini semuanya terasa berbeda. Walaupun aku sangat menyesal telah mengkhianati istriku, aku tak bisa membohongi diriku sendiri kalau perselingkuhan itu ternyata nikmat juga. Sangat nikmat malah. Ibarat kalau selama ini kita hanya makan ‘opor’ di rumah tangga kita, selingkuh berarti kita makan ‘opor’ di luar sana, tetapi dengan variasi, rasa dan sensasi yang berbeda.


Begitu aku sampai di depan pagar rumahku sendiri, sesungging senyum tiba-tiba muncul di sudut bibirku. Aku merasa yakin, bahwa perselingkuhan ini bukanlah yang pertama dan terakhir kalinya terjadi dalam hidupku…

SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA SE ASIA (VIPIKIUKIU.COM)

ANAK PARTO HAMPIR MENDAPATKAN NILAI SEMPURNA DALAM UJIAN (WOW)

28 Mei 2018, 17:31 WIB

[Bintang] Parto Patrio
Parto dan putrinya, Amanda Caesa. (Instagram/partopatrio)
VIPKIUKIU.com, Jakarta - Orangtua mana yang tidak bangga punya anak yang cerdas. Perasaan inilah yang saat ini tengah menghampiri Parto Patrio terhadap anak keduanya, Amanda Caesa Addiva.

Senin (28/5/2018), Amanda menyerahkan surat kepada sang ayah yang isinya menyatakan dirinya lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Seperti diketahui, hasil ujian untuk SMP diumumkan serentak hari ini.BandarQ

Tidak hanya itu, di surat tersebut juga terdapat tabel berisi nilai hasil Ujian Nasional dan Ujian Sekolah anak Parto Patrio tersebut. Nilai yang diperoleh Amanda pun mencengangkan.

Untuk Ujian Nasional, Amanda mendapat total 353,5 untuk empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Nilai paling kecil yang diterima anak Parto Patrio itu adalah 82,5.Domino99

NYARIS SEMPURNA

Parto Patrio
Nilai hasil ujian anak Parto Patrio, Amanda Caesa [foto: instagram/partopatrio] (VIPKIUKIU.COM)
Nilai yang didapat Amanda itu boleh dikatakan nyaris sempurna. Karena standar Nilai Ujian Nasional (NUN) untuk tingkat SMP adalah 400 untuk empat mata pelajaran.

Sementara untuk Ujian Sekolah, dari 12 mata pelajaran, nilai paling kecil yang diperoleh Amanda sebesar 85,3 untuk Ilmu Pengetahuan Sosial. Sisanya nyaris menyentuh angka 100.PlayPoker

HADIAH KELULUSAN
[Bintang] Parto Patrio
Amanda Caesa, anak kedua Parto. (Instagram/partopatrio) VIPKIUKIU.COM
Parto Patrio pun tidak tinggal diam melihat putrinya meraih nilai tinggi. Ayah empat anak itu berniat memberikan hadiah kelulusan untuk Amanda berupa ukulele.CapsaSusun

"Hadiahnya kelulusannya cuma minta ukulele warna putih...." ungkap Parto.


TUAI DECAK KAGUM
[Bintang] Parto Patrio
Amanda Caesa, anak kedua Parto. (Instagram/partopatrio) VIPKIUKIU.COM
Usai Parto mengunggah nilai hasil kelulusan anaknya ke Instagram, tidak sedikit orang yang memberikan pujian kepada Amanda. "Wah selamat ya dek , nilai ny bagusss bgt," puji @atiiqemoegirahayoe.AduQ

"kerennnn smart semoga anakku bisa sejenius anaknya pak @partopatrio amiiinnn," sahut @nadifa_tobing.

"Ya ampuuunn pinter nyaa ...semoga sukses yaa," @anieratu menimpali.Bandar66

SITUS JUDI KARTU ONLINE TERPERCAYA DI SELURUH ASIA (VIPKIUKIU.COM)

Rabu, 09 Mei 2018

CERITA BERGAMBAR, ABG SEKSI DAN HOT YANG MENGODA

VIPKIUKIU.COM 04.21/MEI/10.05.2018 KUMPULAN FOTO SEKSI

Cerita Dewasa - Karena makannya ramean, temenku milih saung yang paling ujung, biar ada privacynya (sebenarnya biar gak di komplain pengunjung laen karena pastinya kalo abege nanggung ngumpul bakal heboh banget). Makanan yang dipesan berlimpah ruah, kebanyakan kayanya buat kita2 yang masi abege seragam biru putih gini, tapi ya biar ja, namanya juga di traktir, tinggal ngisi perut semuatnya ja.BandarQ

Aku melihat kearah saung laennya, gak banyak yang makan, cuman ada seorang bapak2 yang makan
ditemenin cewek abege, mo bbs kali abis makan. Kerai saung tu bapak dibiarin terbuka, biar semilir angin kali ya.

Cerita Sex Bergambar - Pas aku melihat ke saung tu bapak, dia pun kebetulan sedang memandang ke arahku. Wah ganteng banget orangnya, kumisan, dia senyum dan ngangguk ke arahku. Dah bawa cewek masi ja jelalatan ngeliatin aku.


Pemantes, ya aku senyum dan ngangguk juga, malah aku iseng ngasi dadah ke si bapak, dan disambut dengan dadah juga. Temen cewekku nanya, “Siapa Din (by the way aku Dina)”. “Gak iseng aja, tu ada om2 ganteng banget”. “Mana”. “Tu disaung yang sebelah kiri yang cuma berdua ma ceweknya”. “Wuih gantengnya, aku mau tu nemenin makan”. dasar temeku itu memang kecentilan.DominoQQ

“Pasti gak cuman makan tu”. “Ya gak apa kan kalo abis makan trus bbs. Udahannya pasti diblanja2in pakean”. “Mangnya kamu suka diblanjain om2 ya, pantes baju kamu keren2 semuanya”. Temenku cuma cekikikan. KAmipun makan dengan riuh rendahnya, sesekali aku noleh ke saung si bapak, dia masi ja memandangin aku, setiap pandangan kami amprokan dia senyum dan kasi dadah, aku sambut ja dadahan sambil memberikan senyumku yang paling manis.CapsaSusun

Setelah acara makan minum selesai, temen2ku berhamburan balik ke rumah masing2. Aku menunggu
semuanya jalan duluan. Temenku bisikin aku, “Tu om kok tinggal ndirian Din, abegenya mana”.
“Gak tau aku kemana”. “Tu om nungguin kamu kali Din”. “Bisa aja kamu”. “Ya udah samperin aja
Din, lumayan kan kalo kamu diblanja2in ma dia. Slamet berburu ya”, kata temenku sembari
ninggalin aku nyusul temen2 laen yang dah ngelewatin saungnya si bapak.Sakong

Waktu ngelewatin saungnya si bapak, temeku yang kecentilan ngasi senyum dan dadah ke si bapak, si bapak nyambut dengan senyuman, “Om yang itu namanya Dina, kesengsem Dina ngeliat om”. Iseng banget deh temenku itu.


Waktu aku lewat saungnya, si bapak nyapa, “Din, dah mo pulang ya, Eh namanya Dina
ya, tadi temen kamu yang ngasi tau nama kamu. Nama yang cantik secantik orangnya”. Aku memang
imut banget dengan tinggi 155 kulit putih bersih hidung mancung dan bibir tipis yang selalu basah. mataku katanya seksi banget, kalo dipandang sepintas kayak artis popi bunga.

Gombal banget deh. “Iya om, Dina mo pulang, rasanya tadi om berdua deh”. “Iya temen om dah balik
duluan”. “Wah gak da temennya dong om”. “Kan ada Dina, mo nemenin om gak”. Aku diem aja, dia
malah megang tanganku dan menarik aku sehingga aku terduduk di saungnya.

Agresif banget ni si om. “Gak usah takut om jinak kok, nama om… (dia nyebutin namanya)” katanya sambil mengulurkan tangannya. Kujabat tangannya, iseng dia nekuk telunjuknya dan ngilik2 telapak tanganku sembari meremas tanganku. “Ih, om siang2 gini dah isng”. “Mangnya iseng baru bole malem ya Din”. Akusenyum ja. “Dah selesai ya makan2nya, mo makan lagi ma om”. “Makasi om. Dah kenyang banget.”

“Kamu gak da acara, kita jalan yuk”. Wah bener kata temenku, pasti mo ngajakin bbs Dia turun
dari saung, aku digandengnya. Seneng si digandeng ma om seganteng dia, kami menuju kounter
kasir dan dia membayar bonnya.


Kemudian aku digandengnya lagi menuju ke mobilnya di pelataran parkir. Dia bukain pintu mobilnya dan aku masuk duduk di kursi penumpang depan. Dia menutup pintu mobilnya pelan dan berjalan menuju pintu satunya, membukanya dan dia duduk disebelahku.

“Pake seatbeltnya Din, kalo gak ntar kudu nraktir polisi makan siang lagi”. “Kok nraktir polisi
om”. “Iya kalo kamu gak pake seatbelt trus dibrentiin ma polisi kan om kudu ngasi dia uang”. “O
nyogok toh makud om”. “Iya Din, biar urusannya gak bertele.

Tau kan makenya.” KArena aku sedikit kerimpungan memasangkan kaitan seatbelt ketempatnya, dia membantuku. Ternyata seatbeltnya membelit di ujungnya, sehingga dia membantu membetulkan belitannya, tangannya dijulurkannya melewati dadaku ketika membetulkan belitannya.

Gak tau sengaj pa enggak, tangannya menggesek toketku, Aku kaget juga ketika toketku kgesek tangannya. Toketku si kecil tapi ada lah, gak rata2 banget kaya anak seumuranku. “Montok juga kamu”. Ternyata dia sengaja menggesek toketku untuk tau sebrapa gedenya. “Ih si om, siang gini genit”. “Tapi gak papa kan
kalo om genit”. Setelah urusan seatbelt selesai,mobilnya meluncur meninggalkan tempat parkir,
menerobos kemacetan rutin.


“Dina mo pulang dulu deh ya om”. “Lo kok, katanya mo jalan”. “Iya tuker baju dulu, masak jalan
ma om pake seragam gini”. “O gitu ya, tadinya om pikir kita beli pakean aja buat kamu dulu,
baru jalan”. “Gak usah deh om, rumah Dina gak jauh kok”. “Ntar sampe rumah gak bole lagi kamu
jalan ma om”. “Dirumah gak da sapa2 kok om”.

Ortunya kemana”. “kerja dua2nya, dirumah cuma ada pembantu”. “Sodaramu”. “Dina anak tunggal kok om”. “Wah manja dong ya”. “Gak lah, tiap ari Dina mandi kok om pagi sore”. “Kok mandi..” Dia gak ngarti gurauanku. “Iya om, manja kan artinya mandi jarang”.

“O…” dia tertawa, “asik juga ngobrol ma kamu”. Mobilnya melaju kerumahku, sesampenya dirumah aku turun dari mobil. Rumahku jaraknya dari rumah tetangga yang paling deket 50m jauhnya. karena posisi nya lebih deket dengan jalan raya sementara rumah2 disekelilingnya lebih menjorok kedalam. “Yuk, om turun dulu, masak nunggu di mobil, kan om bukan sopirnya
Dina”.

Aku membuka pager, trus membuka pintu rumah dengan kunci yang memang aku bawa kemana2. “Masuk
om, mo Dina ambilin minum? Dina gerah mo skalian mandi dulu”. “Gak usah minum deh,alo mandi si
om mo ikutan”. “Genit ah”. Dia duduk di ruang tamu, aku mengambilkan segelas teh dan menaruh di
depannya. “silahkan di minum om”. “makasih Din,” jawabnya. aku duduk dan ngobrol apa aja dari
masalah dia sampai urusan pacar segala.


“Mangnya kamu dah punya pacar ya Din”. Aku cuman ngangguk, “Kan dah udah kelas 3, bentar lagi
juga masuk smu” “mang sekarang umur kamu berapa Din?” Aku menyebut umurku. “Masi muda sekali
ya, mangnya gaya pacaran kamu kaya apa, paling cuma pegangan tangan ya Din”. Aku gak sadar dia
mancing2 aku, dalam hati aku ngegerutu, sial dianggep masi sd kali aku.

“kamu pernah di apain aja ama pacar kamu”. “rahasia dong” “malu ya critanya, masa sama om pakai rahasia2 segala”. aku terpancing dan crita kalo cowokku sering nyium dan juga suka di grepe2. Dia nguber terus,
“mang apanya yg di cium dan di pegang2 Din?” “ih si om kayak gak tau aja, ya bibirlah”. “lalu
yang di pegang2 apanya”. “yaa…anu…gimana ya”, aku baru sadar kalo aku terpancing sama
omongannya.

“Kok gak di lanjutin sih, masa sama om malu gitu sih.” “Suka di elus elus paha dan
diremas remas toket Dina, tapi dari luarnya aja, geli”. “Asik dong ya”. “Om, Dina mo mandi dulu
ya, risih nih, bau keringat”, kataku mengalihkan pembicaraan. “ya udah, sana mandi dulu biar
wangi”. Aku masuk kamarku, persis dekat dengan tempat si om duduk. Pintunya cuma aku rapetin
aja, gak sampe ngelock, sehingga kalo ada angin bisa kebuka ndiri. Aku pengen tau ja si om
responsenya kaya apa.

Aku membuka lemari yang menghadap kearah pintu dan mengambil singlet tanpa lengan dan celana
pendek, juga bra en cd. Aku melepas kancing baju seragam satu persatu lalu melepaskannya
kemudian aku buka ikat pinggang dan resleting rok yang kemudian aku plorotin gitu aja.

Kemudian aku bercermin sambil megang2 toketku, gak lama kemudian aku melepas braku. walaupun toketku belum begitu gede tapi bentuknya bulat kencang dan begitu putih bersih dan putingnya yang
berwarna pink belum begitu menonjol paling baru seberas ujung kelingking aja. terakhir aku buka
cdku. jembutku belum begitu kelihatan masih samar2. Aku berdiri didepan kaca yang nepel di
pintu lemari memandangi tubuhku.

Aku kaget juga ketika pintu kamar terbuka dan si om berdiri disitu. Matanya berbinar-binar memandangi tubuhku yang bugil yang nampak sepenuhnya dari bayangan di kaca di pintu lemari. “Katanya mo mandi Din, kok jadi mandangin badan ndiri, sexy banget deh kamu, om jadi pengen nih”, katanya sambil nendekat dan memeluk tubuhku dari belakang.

Karena malu tangan kananku menutupi toket dan yang kiri menutupi selangkanganku. “Dah
bugil gitu kok masi malu si”, katanya lagi sambil membelai pinggiran tokedku, kemudian memilin
putingku yang mulai mengeras karena ulahnya. “Ooogghh.. sshh,” rintihku.

Tubuhku dibaliknya menghadap dirinya, dia membungkuk dan mulai mengisap putingku sambil jemarinya terus menari-nari di toket kiriku. Tanganku meremas-remas rambutnya karena napsu mulai meland diriku. Lidahnya menyapu seluruh permukaan tokedku dan melumat putingku secara bergantian. nafasku menjadi tidak teratur.PlayPoker

Kemudian dia jongkok didepanku dan mulai mencumbui perutku dan terus kebawah ke arah
selangkanganku. “Meki kamu sexy banget Din”, katanya sambil mengelus bibirmeki ku yang mulai
basah. “Dah napsu ya kamu, ampe basah gini”. “Om si nakal, aaah”, lenguhku lagi.

Otot mekiku terasa menegang ketika jarinya mulai merenggangkan bibir mekiku. Lalu jari tengahnya mengorek- ngorek klitku. “Aaahh.. sshh.. mmhh”, desahku untuk kesekian kalinya. Kemudian dia menjilat
klitku, lalu menghisapnya kuat-kuat. Uaahh.. rasanya nikmat banget, palagi ketika lidahnya
mulai turun menyusuri daerah bibir mekiku.Poker

Si om kemudian menarik aku ke tempat tidur, aku ditelentangkan di situ kakiku masih menjuntai
kelantai. Dia berbaring disebelahku, bibirku dilumatnya. Setelah sepuluh menit kami saling
berpagutan, kemudian lidahnya bergerak menuruni leherku sampai bibirnya hinggap di tokedku.

Kembali dia mengemut pentilku yang dah menjadi kencang. “om.. terus aachh.. ehmm..” desahku
keenakan. Kemudian dia semakin turun dan menghisap pusarku, aku tidak tahan diperlakukan
demikian. Eranganku semakin panjang. “Aaach.. geli aach.. om”. Dia terus menghisap-hisap
pusarku lalu turun sampai di mekiku.

Dielusnya jembutku yang halus, kemudian mulai menjilati dan sesekali menghisap klitku. Aku mengangkangkan kakiku supaya dia mudah mengakses daerah selangkanganku. “Aaacchh.. om terus achh.. enak..”

Aku semakin menggelinjang, tanganku menarik -narik sprei dan beberapa saat kemudian aku menjerit kuat. “Aaacchh..” Dari mekiku menyembur lendir kenikmatan yang cukup banyak. Sruupp.. langsung dia menghisapnya sampai habis. “Aaach om.. acchh..” jeritku untuk kesekian kalinya. Hebat banget si om, cuma dijilatin ja aku bisa nyampe, rasanya lebi nikmat diolah ma si om katimbang ma cowokku.BandarPoker

Setelah mengalami orgasme yang pertama itu, aku tergeletak di atas ranjang. Dia tetep aja
mengutak-utik mekiku. Birahiku kembali bergelora. Nafasku kembali memburu ketika ujung jari
telunjuknya masuk ke dalam lipatan bibir mekikuku yang berair kemudian mengelus-elus lipatan
dalamnya.


“Hoohh.. om.. enak banget..” rintihku. tokedku yang rasanya telah membengkak
dijilatnya kemudian dilumatnya putingku yang sudah sangat keras itu. Sedangkan telunjuknya
terus memilin-milin klitku. “Aaaghh.. terus.. jilatin om..”Bandar66

Dia berganti menjilati mekiku sedangkan tangannya beralih meremas-remas tokedku yang berwarna kemerahan oleh hisap- hisapannya. Aku gak tahan diperlakukan seperti itu sampe akhirnya aku nyampe lagi. “Om nikmat banget deh, cuma dijilat dan dikilik ja Dina dah 2 kali nyampe. Om lebi hebat dari cowok Dina
deh”. “Tadi katanya cuma dari luar, gak taunya…” katanya sembari senyum.

Si om melucuti seluruh pakaiannya. Kontinya sudah menegang sangat keras. Perkasa banget
kelihatannya. “Om masukin ya Din, dah pengen banget nih”. Aku hanya menggangguk. Dia
menelungkup diatas badanku dan mengarahkan kontinya ke bibir mekiku.

Walaupun dah pengen banget, si om gak grusa grusu. Pala kontinya digesek2kannya di bibir mekiku dan disodok2kannya pelan ke klitku. Napsuku kembali menggelora. “Om masukin aja, Dina dah pengen dienjot om”.

Dia hanya tersenyum dan tetap aja menggesek2kan palonnya di klitku. Sampai akhirnya “Aaaggh!”
pekikku saat dia menekan kontinya masuk ke mekiku. Dikit demi sedikit dia mengenjotkan kontinya
pelan sehingga mengebor masuk mekiku sampai akhirnya Blees!! seluruh batangnya menjebol lubang
mekiku. Rasa perih bercampur nikmat jadi satu ketika dia mulai mengocok liang mekiku keluar
masuk.

“enak banget meki kamu Din.. seret.. tapi siip..” bisiknya sambil terus memompa mekiku. Aku
mengeluarkan desahan dan rintihan birahi ketika dia mengenyot kedua tokedku gantian. kenikmatan
itu aku rasakan dengan mata tertutup dan bibir yang menganga mendesah-desah.

Hingga kemudian aku desakan dari dalem mekiku. “Aaahh aku mau keluar.. aahh.. sshh.. aahh..” pekikku. Dia memompa mekiku semakin cepat sambil lidahnya semakin liar menjelajahi tokedku. Akhirnya aahh..,
lendir kenikmatanku menghangat basah dan licin menyembur hingga membecek di sekitar
selakanganku. Dia terus memompa dengan liar. “Din, nanti om keluarin didalem ya, gak papa kan”.
Aku cuma mengangguk sambil merasakan kenikmatan yang baru saja melanda tubuhku.

Tiba2 dia menghentikan enjotannya dan mencabut kontinya dari dalam mekiku. “Kok udahan om, kan
om blon kluar, katanya mo dikeluarin didalem”, protesku karena saat itu aku mulai enjoy lagi
merasakan enjotannya yang liar.

Aku ditariknya bangundan disurunya nungging dipinggir ranjang. Dia berdiri dibelakangku dan mengarahkan kontinya ke mekiku yang masi menganga lapar. “Aaacchh!!” lenguhku ketika dia kembali menusukkan kontinya ke mekiku.AduQ


Langsung saja dia mengocok mekiku maju mundur, sambil kedua tangannya dengan gemas meremas-remas toketku dari belakang. “Aduuh om.. terus.. ah.. nikmat sekali..rasanya Dina dah ingin keluar lagi om,
aduuh.. nikmatnya, terus..yang cepat.. om.. aduh Dina nggak tahan ingin keluar..” aku
menceracau tak karuan saking nikmatnya. “Cepet amat Din, om ja blon ngarasa mo kluar”.

“Nikmatnya banget si om”. beberapa saat kemudian tubuhku menegang dan sur.. suurr lendir
kenikmatanku berhamburan membasahi selangkangan kami, kemudian menetes membasahi seprei. Aku
lemes banget jadinya, sampe aku nelungkup dikasur, kontinya tercabut dari mekiku, masi sangat
keras dan perkasa.

Dia membiarkan aku nlungkup dikasur untuk memberi kesempatan aku mendinginkan gejolak akibat napsu dan rasa nikmat yang luar biasa. “Om hebat banget deh, Dina dah berkali2 nyampe om blon kluar2 juga”. “Nikmat kan Din?” “Banget”. “Mana nikmat ma cowok kamu?” “Nikmat ma om lah”. “Gak nyesel dong maen ma om”. “Gak lah, tuntasin deh om, biar om keluar juga”. “Bener ni masi sanggup, kayanya Dina dah lemes banget gitu”. “Harus dong om, Dina dah berkali2 klimax masak om dibiarin ngegantung gini, namanya kan berbagi kenikmatan”. “Iya deh, ganti posisi lagi ya”.

Dia duduk dikepala ranjangku, lalu aku disurunya duduk di pangkuannya sambil saling berhadapan.
digosok2kannya kontinya ke selangkanganku. “sshhh…uuuhh aku mulai mendesis desis.
Digesekkannya palkonnya sambil menentukan lokasi masuk yang pas, diturunkannya perlahan.
terasa kontinya udah masuk sebatas kepala, sedikit demi sedikit menaik turunkan badanku biar
ada tekanan dan perlahan kontinya sedikit demi sedikit masuk. “ssshhh om…”rintihku.

Dia mempercepat ritme goyangannya dan…..bless.. akhirnya kembali kontinya amblas kedalam mekiku.
“argghhhhh….sshhhhh….om”, rintihku. Dia mendiamkannya sejenak sambil menikmati otot otot
mekiku , mekiku terasa berdenyut denyut menghisap kontinya, sungguh nikmat rasanya. dia
memelukku dengan erat, sedikit demi sedikit dia mengangkat pinggulku naik turun secara
perlahan. “sshhh ahhh….” kembali aku merintih ketika dia mempercepat goyangan pinggulku naik
turun. Dia mencium dengan mesra bibirku. permainan lidahnya pada rongga mulutku membuat aku
semakin agresif berinisiatif untuk goyang naik turun sendiri, sehingga dia mempunyai kesempatan
untuk meremas-remas tokedku dengan lembut dan sesekali-pilinnya putingku yang mengeras.VIP

setelah 10 menit gerakanku semakin liar karena aku dah mau nyampe lagi, ruar biasa deh si om.
jepitan mekiku semakin kencang dan berdenyut denyut membuat dia juga mempercepat sodokan
kontinya ke mekiku. kedutan di mekiku tambah kencang, ini membuat aku menjadi semakin liar.
Kupeluk dia erat banget, rambutnya kujambak2 dan punggungnya kucakar2 saking nikmatnya. Dia
makin gencar mengenjotkan kontinya kluar masuk dan akhirnya “sshhh…Dina ..keluaaarrrr…om”,
jeritku. “Om juga….sa…sayang…uuuhhh ssshhhh” dan crot…croot….cro otttt…terasa
semburan maninya di memekku dengan kenikmatan yang tiada tara.

untuk beberapa saat dan berangsur angsur kami mulai merasa lemas. Aku kecapaian bersandar ke
badannya. kembali dia menciumku, “Makasi ya sayang, om blon pernah ngerasain nikmatnya maen ma
abg kaya kamu gini.

Meki kamu peret banget, kedutannya berasa banget deh. Kapan2 lagi yuk”. Aku cuma menggangguk dan senyum. Kami masi duduk berpangkuan, dia mengelus2 rambutku yang basah karena kringet dan aku nyender ke dadanya. Romantis banget deh, kaya suami istri ja. “Kita mandiyuk Din, bis itu kita jalan, kan mo beliin pakean buat kamu. Besok kamu skolah ya”.

“Enggak om, ada rapat guru”. “Ya udah, bis blanja en makan ketempat om yu, kamu nginep ja
dirumah om”. “Mo ronde kedua ya om”. “Iyalah, mau kan”. Aku cuma menggangguk, demen banget deh
disayang2 gitu, rasanya cowokku gak seromantis si om. Kebayang ntar malem dirumahnya, pasti aku
dikerjain abis2an ma si om. Tamat

Cerita hot bertemu cewek super sexy di tempat fitnes

Posted at 10:22h in Cerita dewasa by VIPKIUKIU.COM
Gambar terkait

Nama saya MIKE ini cerita nyata gue, badan saya atletis ya karena sering fitnes, disini saya akan menceritakan kisah gue sama pacar saya Nelly umur lebih muda dari gue, kesamaan dari kita suka suka fitnes, Nelly dengan badan yang ramping , tinggi, pasti semua cowo yang melihat pacar gue waktu dia fitnes matanya pasti tidak kedip, ya dikarenakan supersexi lah,,Domino99

Disuatu ketika waktu mau fitnes kita berdua mau join ke salah satu klub fitness di sebuah hotel berbintang. Tapi pada saat pendaftaran, kita registrasinya masing-masing sehingga tidak ada yang tau kalo sebenarnya kita itu adalah pasangan. Pada hari pertama kita mulai fitness, gue datang 20 menit lebih awal dibanding Nelly. Gue ganti baju, langsung mulai pemanasan. Saat selesai pemanasan, datanglah Nelly, dia langsung ke kamar ganti untuk bersiap-siap. Gue sudah duduk di sepeda dan memulai latihan. Tampak dari cermin di depan gue, Nelly keluar dari kamar ganti. Sexy banget… dia pakai baju senam model bh yang tipis berwarna biru tua dan hotpants berwana biru muda.Sakong

Samar-samar terlihat putingnya yang menapak dan garis thong di pantatnya. Semua orang yang berada di tempat fitness itu, baik cowo maupun cewe, semua terbengong sesaat. Pasti di pikiran mereka yang cowo, buset nih cewe dari mana, koq ga pernah keliatan, berani banget pake bajunya… Kalo yang cewe pasti berpikiran sirik melihat Nelly. Memang perut Nelly yang rata membuat para cewe lainnya pasti iri.CapsaSusun

30 menit sudah berlalu, baju Nelly sudah mulai basah, putingnya terlihat jelas, garis thong nya sudah mulai jelas menapak. Hampir semua cowo yang lagi fitness di situ melihat ke arah Nelly. Walaupun sambil angkat beban, treadmill dan minum, mereka semua curi-curi melihat Nelly. Ada beberapa cowo berusaha menarik perhatian Nelly, ada juga yang nekat langsung mengajak kenalan. Nelly menanggapinya dengan santai, bahkan berkesan memberi angin kepada cowo-cowo itu. Gue ngelihat dari jauh sambil ketawa dalam hati dan bangga… memang cewe gue itu sexy banget, terbukti dengan kelakuan cowo-cowo itu terhadap Nelly.BandarQQ

Nelly sedang bersiap untuk sit up, ada instruktur cowo yang membantu memegangi kakinya Nelly. 20x sit up rupanya sudah membuat Nelly tambah berkeringat, tambah kelihatan putingnya, instruktur itu sambil menghitung juga melihat ke arah dada Nelly. Dari jauh gue bisa melihat tonjolan di selangkangan instruktur itu mulai membesar. Pada saat Nelly bangun setelah sit up, thongnya ketarik ke atas, jadi dari belakang jelas terlihat thong hitamnya diatas celana. Pemandangan ini membuat semua cowo yang ada di situ, termasuk gue langsung ngaceng. Nelly selesai fitness lebih dulu dari gue, sambil berjalan meninggalkan ruang fitness, Nelly memandangan sekilas semua cowo dan cewe yang ada di situ dengan senyuman binalnya, dan setelah dia keluar ruangan fitness, cowo-cowo pada ngebahas tentang Nelly.PlayPoker

Gue papasan ma Nelly pas mau masuk ruang ganti
” Sexy banget kamu say… ” kata gue.
” Makasih say… kamu ga jealous kan liat aku td diserbu ma mata cowo-cowo di bawah ? ” kata Nelly sambil ngedipin satu matanya.
” Ngga dong say, kan aku seneng ngeliatinnya hehehe… btw, td itu baju tersexy kamu ” tanya gue sambil meremas pantat dia.
” Mau yang lebih ? kamu kuat ga nahannya ? ” bisik Nelly sembari mengelus kontol gue.
” Nahan apanya nih ? ”
” Ga jealous dan kontol kamu ga ngaceng mulu, kan malu ma yang fitness lainnya hehehe… ”
” let’s see say… ” tantang aku sambil aku penasaran dalam hati…
” Gue ke mobil dulu ya say, kamu mandi dulu sampai wangi, terutama kontol kamu itu harus wangi hehehe… ” kata Nelly sambil meninggalkan gue.
Secepat kilat gue mandi dan beberes karena kontol gue udah ga bisa nahan… udah napsu banget…
Sampai di parkiran, Nelly sudah menunggu di mobil sambil mendengarkan house musik.
” Say, weekend sekarang kita dugem yuk, dah lama nih kita ga dugem ” ajak Nelly.
” Hayu aja Nel, mau dugem di mana ? ”
” Mana aja, yang penting house musik dan jangan di room, males say kalo Cuma ber 2 trus di room… 
” Sip… Tar diaturin semuanya, yang penting harus tampil sexy ok ” kataku ambil menjalankan mobil keluar dari parkiran.BandarPoker

Sampai di apartemen, gue langsung menerkam Nelly… kita kissing dengan hot nya di ruang tamu. Gue tinggal sendirian di apartemen ini, jadi kita bebas ngapa-ngapain juga tanpa ada rasa takut kalo ada yang melihat.

Sambil kissing, tank top Nelly gue buka, rupanya dia udah ga pakai bh. Sekeliling tokednya gue jilatin, kecuali putingnya. Gue hisap pinggiran toked… yang kiri trus yang kanan…
” Ahhh ahhh…. say jilat putingnya juga dong… ahh… sshhshshssss…. ayo dong say, emut putingnya… ” kata Nelly
Gue ga tanggepin desahannya sampai sekitar 5 menit lidah gue bermain di sekitar toked, baru gue jilat putingnya…
” Ahhhhhhhhhh….. ssshshsshsss…. enak banget say…. ”

Rupanya Nelly juga sudah horny banget, gue jilat toked yang kiri, toked kanannya diremes-remes sama tangan dia sendiri.
Puas dengan toked, lidah gue mulai turun ke bawah. Gue buka rok mininya, gue lempar entah kemana, tinggal g-string ungu dengan bagian depan transparan. Bulu memeknya ga ada, jadi terlihat jelas garis memeknya yang begitu indah…
Gue jilat pahanya… paha bagian dalam… gue nunggingin Nelly jadi gue bisa jilatin pantatnya…

Bagian memek gue jilat sesekali…PlayBandarQ
” Say, memeknya dong, masa ga di jilat ” protes Nelly sambil nungging.
Gue jilatin tali g-stringnya dr belakang sampai ke memek…
” Ugh… enak say… memeknya dong…. “
Gue buka g-stringnya, terlihat bagian memeknya basah banget.. itilnya udah membesar…
Masih dalam posisi Nelly nungging, gue jilatin belahan pantatnya… dari anus sampai ke memek…
“ Ahhhhh…. ssshshhshsssssss…. “

Memeknya gue tusuk-tusuk pakai lidah, memeknya jadi tambah basah… Nelly ganti posisi terlentang sambil mekangkang, supaya gue lebih leluasa ngejilatin memeknya.
Tangan Nelly bermain di tokednya sendiri… ngeremes-remes sambil mainin putingnya. Kadang-kadang putingnya di cubit-cubit kecil…
5 menit gue jilatin itilnya, bibir memek sambil nusuk memek pake lidah, kadang lidah gue turun ke anus… Tiba-tiba….

“ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………. say, nyammmmmpppeeeeeeeeee…. “ teriak Nelly sambil ngeremes kuat-kuat tokednya.Bandar66
Gue jilatin semuanya…
Gue kasih kesempatan Nelly menikmati orgasmenya yang pertama… Mukanya itu lho kl lagi orgasme, sexy banget…
Nelly mulai lagi dengan membuka semua baju dan celana gue sampai gue bugil…
Dia mulai cium gue, turun ke leher, dada, trus ke paha gue…
“ Nel, koq kontolnya di lewatin ? “ protes gue.
“ Biarin… tadi juga memek gue dilewatin… “ kata Nelly sambil menjilatin biji gue…
Beberapa menit Nelly ngejilatin biji gue sambil sesekali turun ke anus gue…
“ Enak banget say… kontolnya di jilat dong…. ”
Mulai dikit demi dikit lidah Nelly menyentuh pangkal kontol gue…
Sambil ngejilatin kontol gue, Nelly merubah posisi badannya sambil menungging… Tangan kirinya megang kontol gue, tangan kanannya maenin memeknya sendiri…
Wah… pemandangan yang napsuin…
Ada kali 10 menit Nelly ngejilatin kontol gue sambil masukin jari dia ke memeknya sendiri…
Tiba-tiba Nelly bangun dan duduk diatas kontol gue…
“ Shhhhsssss……. Ahhhh……… gede banget kontolnya say… Shhhshsssssss…. “ teriak Nelly sambil meringis.
“ Sempit banget memek kamu… koq bisa gini sih ? “ seru gue.
“ Ada deh sayyyyyyy…. Ssshhhhsssss…. kan memek ini buat kamu, yang penting kamu suka… Ahhhhh Ahhhh Ahhh… “ kata Nelly sambil menggoyangkan pantatnya…
Nelly terus menggoyangkan pantatnya… naik turun…. diputer ke kiri… diputer ke kanan… sambil kedua tangannya meremas tokednya…
” Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh…….. gue keluarrrrr ahhhh…. ahhhh…. ahhh….. ” teriak Nelly dengan kepala menghadap ke atas…PlaySakong

Ini yang gue suka dari Nelly kalo ngentot, dia pasti mendesah dengan suara keras, membuat gue makin bernapsu…
Kita ganti posisi, skg Nelly di bawah, kakinya dalam posisi mekangkang…
Gue pegang kaki kiri dan kaki kanannya… gue goyang pelan-pelan… Tangan kanan Kelly ngeremes tokednya n tangan kirinya ngelus-ngelus itilnya… Goyangan gue makin lama makin cepet.

” Ahhhh… Ahhhh…. Ahhhh……. Ahhhhhhhhhhhhh….. ”
” Enak Nel ? ” tanya gue.
Nelly diem aja, dia lagi menikmati orgasmenya yang ke 3…
Goyangan gue mulai lagi… makin lama makin cepat…
” Nel, gue mau keluar, keluarin dimana say ? “
“ Siniin kontol kamu say, gue mau emut sampe peju kamu abis…. “
“ Nel, gue mau keluaaaarrrr ahhhhhhh……. “
Gue cabut kontol gue dari memek Nelly, langsung gue arahin ke mulut dia. Disambutnya kontol gue dengan hisapan yang tiada henti… sampe mulut Nelly penuh dengan peju gue…
“ Enak banget Nel, gue sayang ma elo… “
“ Gue juga sayang ma elo Mike… “
Akhirnya selesai juga pertempuran kita, tidak terlalu lama, paling hanya sekitar 30 menit. Tapi buat kita lebih penting kualitas daripada lamanya ngentot… Toh hasil yang dicapai maksimal, peju Nelly sudah habis dan kontol gue butuh waktu buat isi tenaga lagi.

Hari jumat sore adalah jadwal kita fitness… ini adalah waktu yang gue tunggu-tunggu. Pengen tau aja, hari ini Nelly mau pake baju apa buat fitness…
Nelly sampai di tempat fitness duluan, adalah selisih 1 jam ma gue, soalnya ada gawean yang musti gue kerjain dulu…

Begitu masuk ke ruangan fitness, gue lihat Nelly lagi ngobrol ma 2 cowo yang biasa latihan di situ. Dari jauh terlihat Nelly menggunakan kaos singlet yang agak kebesaran tapi pendek, udelnya sampe kelihatan, dan pakai hot pants putih. Apa istimewanya ya pikir gue… gue langsung ke kamar ganti dan bersiap untuk fitness. Sampainya di ruang fitness, gue lihat Nelly lagi treadmill… Dari belakang gue bisa ngelihat…

Hmm, ga pake bh… koq ga ada garis g-string ya ? masa dia ga pake daleman lagi, pikir gue. Gue ambil alat treadmill di sebelah Nelly… Busettt…. Itu toket kemana-mana, dari sampingnya Nelly gue bisa melihat puting dan toked dia dengan jelas. Langsung bereaksi adik gue, untung gue hari ini pake kaos yang agak kebesaran, jadi bagian Kontol gue ga kelihatan, kan malu kalo keliatan ngaceng ma yang lain…

Nelly selesai treadmill lebih dulu dari gue, dia langsung mau latihan untuk mengencangkan selangkangan. Posisi alat itu berhadapan dengan alat yang untuk latihan bisep. Langsung aja gue berhenti treadmill dan menggunakan alat itu, jangan sampai keduluan ma yang lain. Alat yang buat latihan selangkangan itu cara pakainya adalah, Nelly duduk dng posisi tegak, disebelah luar paha ada beban dan Nelly harus mendorong beban itu dengan cara membuka paha sampai mekangkang, trus di tutup lagi pahanya. Pada saat Nelly membuka pahanya, terlihat dengan jelas garis memeknya di balik hotpants putihnya…
Edaaaannnnnnnn, nih anak berani bener…, Kontol gue udah kenceng, udah ga kepikiran buat ngencengin otot bisep gue… mata gue terus melihat kearah selangkangan Nelly. Kayanya Nelly juga mulai terangsang, ada noda lendir disekitar garis memeknya… Rupanya Nelly kalo dilihatin bodynya yang sexy, dia ikut terangsang…
Selesai latihan otot selangkangan, Nelly mulai siap-siap untuk sit up. Dan hari ini yang membantu Nelly sit up adalah Lina, instruktur aerobik di tempat fitness itu. Tinggi Lina sepantaran ma Nelly, perut sama-sama rata, tokednya lebih besah dari pada Nelly. Menurut pengamatan gue, 34b sih ada hehehe… Kulitnya lebih hitam sedikit dibanding Nelly. Sambil megangin kaki Nelly, gue lihat, koq matanya Lina melihat ke arah selangkangannya Nelly, trus kadang-kadang melihat ke arah dada nya Nelly. Mustinya instruktur lihatnya ke muka orang yang di bimbingnya ya…

Selesai latihan fitness, gue lihat Nelly lagi ngobrol ma Lina, mereka ketawa-ketiwi, entah apa yang diomongin. Gue langsung masuk kamar ganti n segera beberes, gue bbm ( BlackBerryMsg ) in Nelly, gue kasih tau kalo gue nunggu di mobil.Begitu Nelly sampai di mobil, gue langsung nanya ma dia

” Tadi ngobrol apa ma Lina ? koq keliatannya seru banget ? “ selidik gue.
“ Gue ngajak Lina dugem bareng, kan biar seru say “ kata Nelly
“ Lho, dia tar sama siapa ? ma cowonya ? “ tanya gue sambil penasaran.
“ Ngga say, cowonya lagi ada kerjaan di singapore, jadi besok dia sendirian aja katanya “
“ Jadi kita jalannya ber 3 nih ? okeh deh… berangkat… ”